pemikiran liberal ciri-cirinya | mendewakan apa yang mereka anggap sebagai 'isi' dan menyepelekan apa yang mereka anggap 'kulit'
liberalis menjauhkan Muslim dengan menyepelekan 'kulit' dan menekankan 'isi' | sekilas terlihat masuk akal, sejatinya sesat
"nggak penting kerudung-jilbabnya (kulitnya), yang penting baik (isinya)" | ini contoh pemikiran liberal
"nggak penting syariatnya (kulitnya), yang penting hasilnya (isinya) | ini pun contoh pemikiran liberal
"nggak penting shalat (kulitnya), yang penting ingat Allah (isinya)" | sama, inipun pemikiran liberal
"nggak masalah apapun agamanya (kulitnya), semua agama ajarin baik kok (isinya)" | contoh lagi pemikiran liberal
"syariat nggak perlu harus sesuai Rasulullah (kulitnya), zaman sudah berubah harus sesuaikan fakta (isinya)" | ini pun sama liberalnya
pemikiran liberal tanpa sadar menyusup dalam darah kita | mengalir deras seolah-olah itu adalah ide-ide Islam
karenanya perlu kita sampaikan konsep "amal yang diterima" dalam Islam | agar selamat dari pemikiran liberal
dalam Islam amal diterima bila mencakup 2 hal | (1) niat yang ikhlas karena Allah (bukan yang lain) dan (2) cara yang sesuai syar'i
dalam kajian lebih lanjut | disebut dengan fikrah (konsep/isi), thariqah (metode/kulit), dan uslub (cara)
maka dalam shalat | maka niat lillahi ta'ala adalah fikrah (konsep/isinya), sedang gerakan shalat adalah thariqah (metode/kulitnya)
dalam Islam niat (fikrah/konsep/isinya) harus karena Allah | dan cara (thariqah/metode/kulitnya) juga harus sesuai Allah
karenanya di dalam Al-Qur'an | setiap kata-kata "aamanu" (beriman) seringkali digandeng dengan "wa amilush shalihah" (beramal shalih)
niat yang ikhlas tanpa cara yang benar tiada pahala | sama sebagaimana cara yang benar tapi dilakukan niat riya
sedangkan uslub (cara) | maka ini bisa berbeda, bisa berubah, tergantung tempat, zaman, teknologi, dan sebagainya
jadi bukan berarti Islam menolak modernisasi | namun Islam menolak liberalisasi
dalam dakwah contohnya | niat (fikrah) harus ikhlas, metode (thariqah) sesuai nabi, mengenai cara (uslub) bisa via ceramah, twitter, dll
jadi Islam mewajibkan kita terikat pada fikrah dan thariqah | namun boleh berkreasi dalam uslub
misal hijab | ya mesti sesuai niat (ikhlas) dan bentuknya sesuai syariat (jilbab-khimar) | adapun uslub, misal jenis kain, boleh kreasi
jadi Islam bukan hanya asal intinya, kulitnya pun penting | bukan hanya asal hasilnya, prosesnya pun dihisab
bahkan pada banyak hal | Allah dan Rasul meminta kita fokus pada proses | bukan pada hasilnya
sama dalam perkara penegakan syariat Islam | hasil bukan satu-satunya hal penting | namun prosesnya pun tak kalah penting
kita ditolong Allah bukan karena seberapa banyak ibadah yang kita lakukan | namun dari seberapa kecil dosa yang kita hindarkan
jangan tertipu liberalis yang mencoba menjauhkan Muslim dari Allah | dengan logika manis namun sesat, logis namun maksiat
cukup bagi kita konsep Islam dan metode Islam | kita Islam karenanya "kulit" kita Islam dan "isi" kita Islam
Dikutip dari:
Since you've made it this far, sharing this article on your favorite social media network would be highly appreciated 💖! For feedback, please ping me on Twitter.
Published