Dua hari lalu, Rabu, 7 April 2010, ketika saya sedang mengikuti pelajaran Bahasa Inggris, ada salah satu karyawan SMA Taruna Bakti yang mengetuk pintuk kelas dan masuk. Beliau membawa secarik kertas dan menyerahkan kepada guru yang berada di kelas. Beberapa detik setelah beliau melihat dan membaca tulisan yang tertera di kertas tersebut, nama sayapun dipanggil olehnya. Beliau berkata bahwa saya diberi dispensasi untuk mengikuti olimpiade komputer. Mendengar ucapan tersebut, otak saya pun langsung memerintahkan seluruh bagian tubuh untuk bersiap-siap, membereskan buku-buku dan alat tulis. Saya pamit kepada beliau dan meninggalkan kelas.
Saya gerakkan kedua kaki saya ke arah ruangan yang terdapat tulisan “Ruang Guru” pada sebuah papan di atas depan ruangan, lalu saya mencari Bu Kokom, pengoordinir peserta olimpiade sains nasional (OSN) 2010 tingkat kota/kabupaten. Saya disuruh beliau untuk makan terlebih dahulu sebelum berangkat tiga puluh menit ke depan. Saya pun langsung menuju kantin sekolah untuk membeli makanan dan minuman, dan membawanya ke perpustakaan. Beberapa menit saya gunakan untuk menghabiskan makanan sebelum kembali ke ruang guru untuk menemui Bu Kokom. Jam menunjukkan pukul dua belas, saya dan Bu Kokom menuju area parkir untuk menaiki sebuah mobil yang berkumpul di tempat parkir para guru dan yayasan.
Setengah jam berdiam diri di mobil dan disadari bahwa saya sudah berada di Jalan Solontongan, tempat sekolah yang merupakan lokasi olimpiade berlangsung. Mobil berhenti di depan gerbang sebuah sekolah yang terdapat tulisan “SMAN 8 Bandung”, lalu saya pun turun dan menutup pintu mobil. Tak lama setelah menutup pintu mobil, sang mobil bergerak menjauhi saya dan terus menjauh. Alhasil, saya sendiri, menuju aula sekolah tersebut untuk absensi dan mengambil sertifikat. Lalu, saya mencari kelas tempat saya seharusnya berada.
Sepuluh menit mungkin saya gunakan untuk mencari ruangan karena saya bingung dengan penomoran dan tata letak kelas yang ada. Ruangan di sekolah tersebut tidak sesedikit ruangan di sekolah tempat saya menuntut ilmu sekarang. Setiap saya mengunjungi ruangan, saya mencari angka 23 yang merupakan nomor ruangan dan nama saya pada secarik kertas yang ditempelkan di depan kelas. Setelah saya menemukannya, sayapun langsung mencari bangku tempat saya harus duduk. Saya langsung meletakkan tas saya karena saya sudah cukup lelah setelah membawanya mengelilingi sekolah.
Saya duduk beberapa saat untuk melepas lelah dan saya kembali bangkit untuk membeli minuman karena saya melihat tidak ada botol minum di tas yang seharusnya ada jika masih berisi. Saya menuju kantin dan melihat banyak yang tutup, sayapun sedikit kecewa. Namun, setelah dicari kembali, ternyata ada satu kantin yang letaknya di pojok ruangan yang masih buka. Segera saya menuju tempat tersebut dan membeli satu botol air mineral. Setelah itu, saya kembali ke kelas dan duduk.
Jam menunjukkan pukul satu siang, dan waktu pelaksanaan masih setengah jam ke depan. Saya mengambil MP4 saya untuk mendengarkan lagu karena saya cukup bosan menunggu waktu pelaksanaan dimulai. Saya mencoba tidur sebentar untuk menyegarkan kembali kondisi fisik saya yang masih lelah dan sedikit kantuk.
Lima belas menit berlalu, saya terbangun dan melihat sekitar. Ternyata sudah sangat ramai, dipenuhi oleh anak-anak SMA dari sekolah-sekolah di Bandung. Saya mulai berhenti mendengarkan lagu dan menyimpan MP4 saya ke dalam tas. Saya mulai mempersiapkan alat tulis dan alas tulis. Beberapa saat setelah itu, seorang laki-laki berkaca mata datang ke dalam kelas dengan membawa sekumpulan berkas yang nantinya dibagikan kepada anak-anak SMA yang berada di kelas tersebut. Bisa dibilang kalau berkas tersebut merupakan soal dan lembar jawaban OSK TIK 2010. Setelah laki-laki tersebut duduk dan memberi sedikit instruksi, beliau kembali bangkit dan membagikan berkas-berkas yang tadi dibawa.
Semua anak telah mendapatkan berkas-berkas, dan disuruh untuk membaca seluruh instruksi yang ada dan memeriksa berkas soal. Setelah diperiksa, ternyata tidak ada yang berinterupsi, ujian pun dimulai. Ujian dimulai pukul setengah dua dan selesai pukul empat, atau bisa dibilang ujian berlangsung selama dua setengah jam.
Soal demi soal saya kerjakan sebisa saya. Waktu terus berjalan hingga akhirnya waktu dua setengah jam tadi tidak terasa habis. Saya keluar kelas tepat beberapa menit sebelum pukul empat, pada saat itu kelas sudah sangat sepi karena sudah pada keluar. Saya keluar kelas dengan membawa sebungkus makanan ringan yang diberikan panita pelaksana pada saat ujian dan berkas soal karena memang disuruh dibawa pulang.
Tenang, itulah kata-kata yang muncul di benak saya setelah selesai mengerjakan soal-soal. Saya merasa senang karena hari itu telah usai. Saya tidak lagi harus pusing-pusing memikirkan olimpiade. Saya pun bersyukur karena telah diberi kesempatan oleh-Nya untuk mengikuti OSK TIK 2010. Saya berharap saya mendapatkan hasil yang memuaskan, yang sesuai dengan keinginan saya. Amiin..
Since you've made it this far, sharing this article on your favorite social media network would be highly appreciated 💖! For feedback, please ping me on Twitter.
Published