Satu tahun lamanya saya melewati OSK TIK 2009 dan tak mendapat kabar mengenai hasil. Saya pikir saya tidak lolos karena beberapa hal, yaitu:
- Saya kurang siap dalam materi pemprograman.
- Saya kurang latihan soal aritmatika, logika, dan algoritma.
- Saya terlalu panik saat menghadapi saat-saat menjelang tes.
- Saya kurang percaya diri.
- Soal yang saya terima cukup sulit bagi saya.
- Saya hanya yakin kurang lebih 50% yang benar menurut saya.
Ada pun besok, Selasa, 5 April 2010, saya dihadapkan kembali dengan kondisi seperti tahun lalu. Namun, ada perbedaan yang saya rasakan sekarang, yaitu:
- Saya merasa yakin kalau besok saya bisa.
- Saya percaya kepada Yang Maha Adil bahwa Dia akan memberikan yang terbaik untuk saya.
- Saya merasa lebih tenang menghadapi hari esok, walaupun sama sekali tidak ada persiapan seperti membaca ulang materi dan soal-soal.
- Saya ikhlas terhadap hasil yang akan diumumkan kelak.
Menurut saya, olimpiade yang saya hadapi itu seperti sebuah permainan. Maksudnya, saya menghadapinya seperti saya menghadapi sebuah permainan yang biasa, bukan seperti menghadapi sebuah kompetisi yang bergengsi. Bukan berarti saya sombong atau menganggap remeh, tetapi saya melakukannya karena sebuah keterpaksaan. Kondisilah yang memaksa saya harus bersantai-santai menghadapinya, dalam arti saya tidak serius.
Jujur, sebelum penyelenggaraan OSN tingkat wilayah kota Bandung diadakan, saya bertekad untuk serius apabila saya lolos. Namun, nyatanya saya tidak serius. Saya agak kesal terhadap diri sendiri karena tidak dapat menepati janji terhadap diri sendiri. Yang lalu biarlah berlalu, sekaran saya hanya bisa berharap dan melakukan semaksimal mungkin sesuai kemampuan saya. Saya yakin kalau saya bisa dan Dia pasti memberikan yang terbaik untuk saya.
Since you've made it this far, sharing this article on your favorite social media network would be highly appreciated 💖! For feedback, please ping me on Twitter.
Published