Eh belum selesai! Masih ada ceritanya ternyata. Setelah kuambil KTM, aku pergi ke meja di dekat tempat aku difoto. Meja yang berbeda namun masih dalam satu ruang, mungkin sekitar delapan sampai sepuluh langkah jaraknya. Di sana KTM-ku diminta oleh panitia yang berjaga di meja tersebut. Katanya untuk didata atau diisi data. Eh.. yang mana ya? Ya pokoknya antara kedua itu. Jadi, waktu itu KTM-ku didekatkan dengan alat yang sepertinya berfungsi untuk membaca/menulis data pada kartu. Setelah beberapa waktu, sepertinya prosesnya sudah selesai dan KTM tersebut dikembalikan.
Ah, kayaknya emang dimasukin data deh. Soalnya kalau diinget-inget, katanya KTM tsb bisa dipakai untuk berbagai hal. Misalnya..... apa ya? Kayaknya sampai tulisan ini dibuat belum pernah tuh KTM dipakai sebagai media yang mengharuskan dirinya untuk mendekati card reader. Ya, entah mungkin akunya aja yg kudet ya. HAHA
Oke balik ke cerita. Setelah KTM kuambil, aku bertemu kembali dengan teman satu subjurusan yang baru kenalan sebelumnya ketika menunggu gerbang dibuka. Kita ngobrol-ngobrol sebentar yang kemudian bertukar nomor telepon.
Selesai! Untuk cerita di hari pendaftaran.
(bersambung) — ditulis di tengah keheningan malam
Since you've made it this far, sharing this article on your favorite social media network would be highly appreciated 💖! For feedback, please ping me on Twitter.
Published